SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI PUSKESMAS KEDUNGWARINGIN

Selasa, 09 November 2010

Lingkungan Bersih, Alergi Justru Tinggi

Alergi boleh jadi merupakan tolak ukur kemajuan suatu negara. Semakin baik sanitasi suatu lingkungan dan higiene penduduk sehingga infeksi nyaris tidak ada, makin tinggi pula angka kejadian alergi seperti asma.
Alergi merupakan respon sistem daya tahan tubuh secara berlebihan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya, seperti makanan atau debu. "Penyakit alergi erat kaitannya dengan daya tahan tubuh anak," kata Profesor Sibylle Koletzko, pakar kesehatan anak dari Jerman.
Ia menambahkan, dalam beberapa dekade terakhir ini terjadi peningkatan kasus alergi, seiring dengan penurunan angka penyakit infeksi, seperti TBC atau campak. "Risiko terkena alergi pada anak di daerah perkotaan atau perdesaan sama saja," ujarnya dalam acara media edukasi mengenai Alergi dan Imunitas di Jakarta (6/7).
Ada sebuah teori menarik tentang makin meningkatnya kasus alergi, yaitu di negara yang tingkat infeksinya tinggi, angka kejadian alerginya lebih rendah. Tak jarang di negara maju yang serba bersih dan steril, angka kejadian alergi sangat tinggi.
"Anak-anak yang punya infeksi cacing, biasanya jarang terkena alergi," katanya. Menurut pemaparan Koletzko, infeksi membuat sistem imun tubuh sibuk sehingga tidak sempat mengembangkan alergi.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa muncul tidaknya alergi terkait dengan sel-T, yakni sejenis sel yang berperan dalam respon kekebalan tubuh, terutama dalam mengenali benda asing yang masuk dalam tubuh dan mungkin menyebabkan penyakit.
Sel T ada dua, yang disebut sel T Helper 1 (TH 1) dan sel T Helper 2 (TH 2). Sel TH 1 meningkat bila terjadi infeksi, sedangkan TH 2 bila seseorang alergi. Dalam kondisi sehat, maka TH 1 dan TH 2 dalam tubuh seimbang.
"Makin sering seseorang terkena infeksi, sel TH1 yang bekerja dan sel TH 2 akan tertekan sehingga alergi tidak akan muncul. Inilah yang menjelaskan mengapa lingkungan yang bersih kasus alerginya rendah," kata dr.Zakiudin Munawar, Sp.A (K) dalam kesempatan yang sama.
Itu sebabnya perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif untuk mencegah terjadinya alergi, misalnya dengan menjaga kondisi tubuh agar terjadi keseimbangan sel T.
(Kompas.com -)

0 komentar:

Posting Komentar